HITAM & PUTIH KEHIDUPAN

Assalamu Alaikum Wr, Wb "SYUKUR ADALAH PENAWAR DARI SEMUA RASA SAKIT"

Rabu, 21 November 2007

Mengapa aku harus bertanya...?

Tentang sebuah pilihan..
hidup selalu tentang memilih..
memilih yang terbaik diantara pilihan terburuk..
mungkin manusia terlalu egois untuk sekedar memilih salah satu dari pilihan yang ada di depan matanya.. manusia lupa,,mereka hidup di alam nyata bukan alam bawah sadar mereka..
manusia itu termasuk
aku..
aku terlalu lelah belari dari kenyataan.. kenyataan yang hanya membuat diriku ingin mencaci diriku sendiri,,
sepertinya hidupku hanya berjalan pada saat aku tidur,, aku sungguh tak ingin bangun dari tidur malamku,, karena mimpi-mimpi tentang dia dan diriku yang selalu hadir bagaikan slideshow panjang perjalanan hari demi hari,, mimpi itu datang tak terbendung,, memuncakan segala asa yang terbuang di siang hari,, aku menikmatinya.. sungguh menikmatinya..
aku takut harus terus hidup dalam bayang mimpi (yang tak akan pernah jadi nyata) tersebut.. aku takut kalau itu adalah pilihanku untuk tetap dapat menjalin kehidupannku yang tersisa!!
kadang aku berfikir,, untuk apa aku terus dan terus menutup diri ini dari rasa yang ada di hati ini.. rasa ini datang tanpa aku ketahui,, walau aku sudah berusaha menutupinya dengan segala ego dan kesombonganku.. entah mengapa malah rasa itu semakin menjadi!! tidak akan ada yang lebih menyakitkan dari dipercundangi oleh rasa cintamu sendiri,,

Apakah arti bahagia....?

Luna kelam, tabur bunga jingga sejuta nestapa. Merajut kalut hati dalam rintih hujan semesta. Apakah arti bahagia.... apalah arti tawa.... jika tangis derita, masih memilih cerita tentang dia.
Masih….ceritatentang aku dan dia....

Dia datang, dia sapa, dan cinta harus buta, salahkah aku tak mendua...

Roman malam cerita tentang dia, tentang kisah cintanya.... Sungguh pun aku tak mengenal pribadinya...

Segitiga cinta, prahara jiwa terguncang karenanya... Segitiga cinta, indah... sayang, hampa ungkapkan rasa... tawarkan seribu lingkaran luka, dengan satu gelak tawa. Segitiga cinta, pun aku terjebak sedalamnya... tanpa asa....

Terang bintang, lampu temeram, cinta terlarang mengerang. Dalam sunyi ku terdiam, mencari arti sebuah harapan.... sebuah harapan akan pengampunan....

Sungguh.... elegi mengayun ragu hatiku. Perlahan kalbu, melantun langkah kaki seribu, atau... harusku berjibaku dengan waktu...

Robek luka terhujam badai kelabu, rentan masa lalu mengurungku, mengurung relung sukma batinku.. sudut pandang menyingkap langkah pergimu. Dengan senyum sayu, ku tegur lambaian sapamu. Berhujan peluh ku diam terpaku, menatap gelap aura membisu. Sayangku lepas pelukku.... salahku usap tetes matamu... bodohku lepas genggamanku. Hanya diam... diam... diam... kututup mataku, menggontai semu, berharap deras derai November berlalu......

Kini...surga tlah berlalu. Kini... mimpi itu tlah tersapu. Kini... ’rani tanggalkan cintamu. Kini... hanya deru, debu, dan abu sehela helai nafasku. Hati terlanjur beku, bibir berhati tabu, raga lelah berjibaku pun jiwa terluruh lapuk. Angkuh, ku katakan cinta... jumawa, ku ungkap rindu..... berlari, dan terus berlari dalam lelah teriakku... ’yuyun, aku cinta cintamu...!!!

Don't ask me about Love

“Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. Ia bermula dari ujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda “

(Kahlil Gibran)

Cinta itu buta. Ada ungkapan yang bilang seperti itu. Karena jika kita mencintai seseorang, semua yang buruk2 tentang seseorang itu seolah lenyap, yang nampak hanya yang baik. Jika kita mencintai seseorang, kadang semua ratio kita hilang, semua akal sehat kita lenyap. Semua apa yang tak mungkin menjadi mungkin atau dipaksa menjadi mungkin.
Tadi siang ada teman vie yang curhat. Dia baru ditinggalin cowonya karena ada orang lain yang suka dengan cowonya itu sejak dari dulu, dan yang terpenting dia seiman dengan cowonya itu. Lima tahun padahal mereka menjalin hubungan. Wasting time banget ya? Lima tahun perjalanan akhirnya kandas karena masalah yang prinsip itu, perbedaan iman. Yang vie ngga habis pikir, kenapa mereka ngga memikirkan itu ketika pertama kali jalan bareng? Apalagi sejak semula mereka tahu dan sadar bahwa masing2 ngga akan bisa ikut ke kepercayaan yang lain karena latar belakang keluarga mereka sama2 kuat dalam hal agama. Yang lebih tragis lagi, si cowo itu langsung menjalin hubungan lagi dengan cewe lain yang katanya udah lama suka dia dengan alasan dia mau serius menjalin hubungan dengan orang yang seiman. Loh..memangnya dulu dia ngga serius gitu waktu jalan ama teman vie itu?

Yah seperti itu kali cinta. Buta. Ga pernah mikir panjang. Pasti mikirnya, ah itu gampang dipikirin nanti..yang penting jalan dulu.. semua bisa diurus belakangan. Padahal menurut vie kalau menyangkut prinsip apalagi ini masalah iman ngga bisa diurus belakangan. Harus dipikirkan dari awal. Jadi kalau sejak pertama sudah tahu beda harus siap dengan segala konsekwensinya jika nekat jalan terus. Termasuk resiko terburuk kaya temen vie tadi. Lima tahun yang tanpa hasil…hehehe…

Memang sih ada pasangan2 yang beda keyakinan bisa berhasil sampai merid, tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. kebanyakan gagal ditengah jalan. Karena masing2 ngga mau atau ngga bisa ngalah ikut ke yang lainnya, ditentang keluarga, ngga siap dengan segala perbedaan yang nanti harus dijalani, atau memang akhirnya sadar sendiri bahwa ngga mungkin buat diterusin.

So daripada wasting time seperti itu, kenapa ngga sejak awal dipikirkan? Bukankah kita menjalin hubungan dengan seseorang inginnya pasti serius untuk jangka panjang dan pasti berharapnya orang tsb adalah orang yang akan menemani sisa usia kita nanti? Jika memang tendensinya seperti itu seharusnya sejak semula semua hal yang menyangkut prinsip itu harus dipikirkan. Ngga cuma buat senang2 aja dulu tus hal itu dikesampingkan. Karena hal seperti itu ngga akan hilang ditelan waktu. Justru hal itu seperti bom waktu yang sewaktu2 meledak menjadi masalah besar. kalau sudah demikian tinggalah gigit jari. Penyesalan.